TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1       Sistem Informasi

2.1.1    Pengertian Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan. Tapi tidak semua data yang mengalir digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan. Oleh karena itu dibutuhkan, suatu sistem  informasi yang dapat mengelola data. Sistem itu harus
dirancang sedemikian rupa agar dapat menentukan validitas data yang berasal dari berbagai sumber. 
Menurut Robert A. Laitch dan K. Roscoe Bavis dalam buku karangan Kusrini dan Andri yang berjudul Tuntunan Praktis Membangaun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & Microsoft AQL Server, Sistem Informasi Didefinisikan suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemuka kebutuhan pengolahan kebutuhan pengolahan transaksi harian, menduung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan sstrategi dari suatu organsasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut Al-Bahra (2005:13) dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
Menurut dua definisi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi itu adalah kumpulan dari komponen- komponen  yang  saling bekerjasama  secara harmonis untuk bertujuan menyajikan informasi yang bermanfaat. Dari beberapa  definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sejumlah komponen yang terdiri dari manusia, komputer, hardware, software, jaringan komunikasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Sistem informasi mempunyai fungsi utama, fungsi utama dari sistem informasi adalah :
1.      Mengambil data.
2.      Mengolah, mentransformasi   dan mengkonversi   data menjadi
informasi.
3.      Mendistribusikan informasi kepada para pemakai.

2.1.2    Pengertian Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem. Dalam tahap perancangan sistem akan didefinisikan apa saja kebutuhan-kebutuhan fungsional sistem dan melakukan persiapan untuk rancang bangun implementasi sistem.
Menurut Kusrini dan Andri Koniyo dalam bukunya yang berjudul Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server  Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisa sistem” (2007 : 79).
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis & Desain Sistem Informasi (2005 : 39), menyebutkan bahwa Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
Kesimpulan dari definisi perancangan sistem adalah tahap awal untuk menyelesaikan masalah berdasarkan hasil rekomendasi analisa sistem guna memenuhi kebutuhan pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas.

2.1.3   Integrasi Sistem Informasi
Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari sistem Informasi Manajemen. Berbagi sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluannya. Aliran informasi diantara sistem sangat bermanfaat bila data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya, atau output suatu sistem menjadi input bagi sistem lainnya.
Secara manual juga dapat dicapai suatu integrasi tertentu, misalnya data dari satu bagian dibawa kebagian lain, dan oleh petugas administrasi data tersebut digabung dengan data dari sistem yang lain. Jadi kalau secara manual maka derajat integrasinya menjadi tinggi.
Keuntungan utama dari integrasi sistem informasi adalah membaiknya arus informasi dalam sebuah organisasi. Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan) sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.
   Keuntungan lain dari pengintegrasian sistem adalah sifatnya yang mendorong manajer untuk membagikan (mengkomunikasikan) informasi yang dihasilkan oleh departemen (bagian) nya agar secara rutin mengalir ke sistem lain yang memerlukannya. Informasi ini kemudian digunakan lebih luas untuk membantu organisasi.

2.1.4    Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah dengan menggunakan metode prototyping. Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 40) mengemukakan bahwa Prototyping Paradigma dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan
mendefinisikan obyektif keseluruhan sistem (perangkat lunak) yang akan dibuat, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan “perancangan kilat”. Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan/pemakai (contohnya pendekatan input dan format output). Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Iterasi terjadi pada saat prototype disetel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya..

Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pengguna sistem dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan.


2.2     Bahasa Pemrograman
2.2.1     Pengertian Bahasa Pemrograman
Definisi pemrograman menurut Kusrini dan Andri Koniyo dalam bukunya yang berjudul Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server  yaitu perintah-perintah yang dimengerti oleh omputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.
Bahasa pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer, adalah teknik komando/instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_pemrograman)
Menurut Binanto (2009:1) kata program dan pemrograman dapat diartikan sebagai berikut:
1.    Mendeskripsikan instruksi-instruksi tersendiri yang biasanya disebut source code yang dibuat oleh programmer.
2.    Mendeskripsikan suatu keseluruhan bagian dari software yang executable.
3.    Program merupakan himpunan atau kumpulan instruksi tertulis yang dibuat oleh programmer atau suatu bagian executable dari suatu software.
4.    Pemrograman berarti membuat program komputer.
5.    Pemrograman merupakan suatu kumpulan urutan perintah ke komputer untuk mengerjakan sesuatu. Perintah-perintah ini membutuhkan suatu bahasa tersendiri yang dapat dimengerti oleh komputer.
Jadi menurut penulis sendiri bahasa pemrograman adalah suatu bahasa komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan dengan lengkap, tepat dan akurat. 

2.2.2     Tingkatan Bahasa Pemrograman
Menurut tingkat kedekatannya dengan mesin komputer, bahasa pemrograman terdiri dari:
1.    Bahasa Mesin, yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode bahasa biner.
2.    Bahasa Tingkat Rendah, atau dikenal dengan istilah bahasa rakitan (Assembly), yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode-kode singkat.
3.    Bahasa Tingkat Menengah, yaitu bahasa komputer yang memakai campuran instruksi dalam kata-kata bahasa manusia.
4.    Bahasa Tingkat Tinggi, yaitu bahasa komputer yang memakai instruksi berasal dari unsur kata-kata bahasa manusia.
2.2.3     Prinsip Bahasa Pemrograman Basic
Prinsip-prinsip yang digunakan dalam mendesain bahasa BASIC antara lain:
1     Dapat digunakan secara mudah bagi para pemula.
2     Dapat digunakan sebagai sebuah bahasa pemrograman untuk tujuan umum (general purpose)
3     Dapat ditambahi fitur-fitur tambahan dan tingkat lanjut untuk para ahli, tetapi tetap mempertahankan kesederhanaan bahasa untuk para pemula.
4     Harus interaktif.
5     Pesan-pesan kesalahan harus jelas dan mudah dipahami.
6     Merespons dengan cepat untuk program-program yang kecil.
7     Tidak harus membutuhkan pengetahuan dan pemahaman perangkat keras komputer.
8     Pengguna juga tidak harus tahu mengenai sistem operasi.

2.2.4     Microsoft Visual Basic
Microsoft Visual Basic atau disingkat VB merupakan sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman (COM)..
Visual Basic merupakan turunan dari bahasa pemrograman Basic dan menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan cepat. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda. 
Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic. Program-program yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan Windows API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi luar tambahan. Dalam pemrograman untuk bisnis, Visual Basic memiliki pangsa pasar yang sangat luas. Sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2005 menunjukkan bahwa 62% pengembang perangkat lunak dilaporkan menggunakan berbagai bentuk Visual Basic, yang diikuti oleh C++, JavaScript,C#, dan Java.

2.3       Rekam Medis

Rekam medis terdiri dari catatan-catatan data pasien yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan. Catatan-catatan tersebut sangat penting untuk pelayanan bagi pasien karena dengan data yang lengkap dapat memberikan informasi dalam menentukan keputusan baik pengobatan, penanganan, tindakan medis dan lainnya. 
Menurut Ikatan Dokter Indonesia melalui SK PB IDI No. 315/PB/A.4/88 mendefinisikan rekam medis/kesehatan adalah rekaman dalam bentuk tulisan atau gambar aktivitas pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan medis/kesehatan kepada seorang pasien. 

a.    Isi Rekam Medis

1.      Catatan,  merupakan  uraian  tentang  identitas  pasien,  pemeriksaan pasien,  diagnosis,  pengobatan,  tindakan  dan  pelayanan  lain   baik dilakukan  oleh  dokter  dan  dokter  gigi  maupun  tenaga  kesehatan lainnya sesuai dengan kompetensinya.
2.      Dokumen, merupakan kelengkapan dari catatan tersebut, antara lain foto  rontgen,  hasil  laboratorium  dan  keterangan  lain  sesuai  dengan kompetensi keilmuannya.

b.    Manfaat Rekam Medis

1.      Pengobatan Pasien
Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan dan menganalisis penyakit serta merencanakan
pengobatan,  perawatan  dan  tindakan    medis  yang  harus  diberikan kepada pasien.
2.      Peningkatan Kualitas Pelayanan   
Membuat   Rekam   Medis   bagi   penyelenggaraan   praktik kedokteran dengan jelas dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk melindungi tenaga medis dan untuk pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.
3.      Pendidikan dan Penelitian   
Rekam  medis  yang  merupakan  informasi  perkembangan kronologis penyakit, pelayanan medis, pengobatan dan tindakan medis, bermanfaat untuk bahan informasi bagi perkembangan pengajaran dan penelitian dibidang profesi kedokteran dan kedokteran gigi.
4.      Pembiayaan   
Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk  menetapkan   pembiayaan   dalam   pelayanan   kesehatan   pada sarana kesehatan.  Catatan  tersebut  dapat  dipakai  sebagai  bukti pembiayaan kepada pasien.
5.      Statistik Kesehatan   
Rekam   medis  dapat   digunakan   sebagai   bahan   statistik kesehatan, khususnya  untuk  mempelajari  perkembangan  kesehatan  masyarakat dan untuk menentukan jumlah penderita pada penyakitpenyakit tertentu.
6.      Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik   
Rekam medis merupakan alat bukti tertulis utama, sehingga  bermanfaat dalam penyelesaian masalah hukum, disiplin dan etik.

2.4      Spesifikasi yang berhubungan dengan model yang sudah ada dalam bidang masalah yang diteliti
Berikut ini adalah hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan sistem informasi rekam medis, yaitu pada jurnal yang dibuat oleh Yanuar Dwi Nurcahyo dan Riza Agustiansyah, S.T., M.Kom. yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rekapitulasi Laporan Rekam Medis Rumah Sakit Kepada Dinas Kesehatan Kab/kota Berdasarkan Ketentuan Kemenetrian Kesehatan Republik Indonesia”
Dalam pelaksanaan penelitian ini, metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Waterfall Model . Pada Waterfall Model ada enam tahap yang dilakukan, yaitu: Survei, Analisis, Desain, Pembuatan ( Coding ), Testing dan Implementasi Terbatas dengan rincian sebagai berikut:
1. Survei sistem
-       Identifikasi kondisi eksisting dan kebutuhan pengguna
-       Definisi ruang lingkup
2. Analisis sistem
-       Analisis business user
-       Analisis business process
-       Analisis business ruless
-       Analisis business tools
-       Analisis business problems and solution
3. Desain sistem
Desain perancangan proses sistem Melakukan desain sistem dalam bentuk diagram use case , diagram activity , diagram class , diagram component dan deployment .
-       Desain perancangan database sistem Melakukan desain database dalam bentuk diagram hubungan entitas, dan struktur tabel.
-       Desain perancangan interface sistem, yaitu melakukan desain untuk tampilan layar.
4. Pembuatan sistem
-       Coding aplikasi
-       Coding database
-       Coding interface
-       Teting pertama ( Functional testing )
-       Testing kedua ( User acceptance testing )
5. Implementasi
-       Implementasi terbatas, dengan menggunakan lima data rumah sakit
-       Evaluasi pengimplementasian
2.5       Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah di jelaskan maka kerangka pemikiran dapat diuraikan sebagai berikut :
Sistem informasi rekam medis merupakan gabungan dari beberapa sistem yang diintegrasikan oleh sistem dari tiap bagian yang ada di Puskesmas  tersebut dan disimpan dalam satu database (server) sehingga data-data tersebut diolah menjadi informasi-informasi yang dibutuhkan untuk dijadikan acuan sebagai gambaran untuk proses pengambilan keputusan untuk perkembangan Puskesmas kedepannya. Adapun sistem-sistem yang dibuat pada tiap bagian yang ada yaitu :
a.    Sistem Administrator di Server.
b.    Sistem Pendaftaran Pasien dibagian Portir (pendaftaran)
c.    Sistem Pemeriksaan Pasien dibagian Balai Pengobatan (BP)
Bagaimana mengidentifikasi kebutuhan pengguna sistem dengan menggunakan metode Prototipe dengan menggunakan tools yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak, sehingga dapat terciptakan Sistem Informasi Rekam Medis yang bisa menghasilkan informasi yang bisa digunakan untuk proses pengambilan keputusan.


Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran

Comments

Popular posts from this blog

Analisis SWOT IFE EFE CPM dan QSPM Pada Amazy (Perusahaan Makanan Siap Saji) Sumedang

Profil DInas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumedang